MonsterMations

MonsterMations Ressurection | Raise n Shine

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Hello world!
Righteous Kill
Quisque sed felis

My Followers

Popular Posts

Thumbnail Recent Post

>

Chit Chat

Blog Archive

Category List

MonsterMation

Welcome to my brand new blog...this is Monstermation Ressurection

Tibiame

Dont forget visit my new Tibiame blogs..http://tibiame-allstars.blogspot.com ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Menurut anda, apakah foto panorama dengan momen fantastis ini bisa tercipta karena semata-mata kehebatan ilmu fotografi yang dimiliki si pemotret? Atau karena kecanggihan kameranya? Ataukah karena faktor “nasib” — yang mana cuaca saat itu mendukung foto menjadi sangat bagus?

panorama bukit hijauPendapatku, alasan pertama adalah yang paling tepat dan paling berperan melahirkan karya ini: bahwa fotografernya menguasai teknik fotografi yang handal. Bisa jadi memang dia memakai kamera digital tipe SLR merek Nikon keluaran terbaru dan lensa yang harganya ratusan juta. Pun bisa jadi saat itu ada faktor nasib dapat momen bagus. Tapi tetap saja hal yang paling menentukan adalah kemahiran si fotografer.

Mungkin anda pun pernah mendengar bahwa seorang tentara berpangkat kolonel dengan sepucuk senjata laras panjang tercanggih belum tentu lebih jitu menembak dibanding seorang sersan dengan sepucuk pistol kecil. The man behind the gun, kata orang pintar; yang lebih menentukan hasil adalah orang yang memegang senjata itu — bukan senjatanya. Dan ini juga sering diberlakukan pada dunia fotografi, terutama foto jurnalisme: The man behind the camera.

Memang, ada faktor alam alias “nasib” pada foto ini; yaitu gumpalan awan yang “menghalangi” sinar matahari; sehingga hasilnya, cahaya turun ke perbukitan tidak secara merata tapi tersekat-sekat. Tapi bayangkan jika saat itu si fotografer tidak membidikkan kameranya dari posisi yang kita lihat sekarang. Seandainya dia berdiri di jalan [lihat pada bagian tengah foto] dan memotret ke arah kita sekarang; akan bagaimanakah hasilnya? Belum tentu menjadi foto bagus seperti yang kita nikmati ini. Dan jika pun si fotografer berdiri pada posisi pengambilan foto sekarang, tapi bila dia terlalu cepat atau terlalu lambat beberapa menit menekan tombol pembuka rana, maka sangat mungkin gumpalan awan sudah bergeser dan garis-garis cahaya mentari pun lenyap.

http://bataknews.files.wordpress.com/2007/05/panorama-bukit-hijau2.jpg?w=425

Yang paling kusukai dari foto ini adalah warna bukit dengan gradasi kehijauannya akibat sinar yang “dihalangi” awan tadi. Lihatlah perbedaan warna hijau pada bagian bukit terdepan, bagian tengah, dan bukit yang menjadi latar belakang.

Komposisi “dua pertiga” dan sudut pandang yang dipilih fotografernya sangat tepat; plus momen menjepret; maka terciptalah sebuah gambar panorama dengan dimensi ruang.

Hm …, anda sedang memikirkan sesuatu? Kayaknya pernah melihat foto yang mirip dengan ini? Ya, anda benar. Foto bukit seperti ini, walau tidak sama, sudah beredar di jutaan komputer di seluruh dunia; dan mungkin juga ada pada komputer yang sedang anda pakai sekarang. Wallpaper Windows XP.

Foto ini adalah karya fotografer Italia, Piero; diambil dari situs Flickr.

Leave a Reply